Meskipun perdagangan tekstil telah memberikan pendapatan bagi perempuan dan menantang masyarakat dengan tradisi patriarki untuk berubah, pemberdayaan ekonomi masih belum memberikan dampak besar pada kesetaraan gender dan kesejahteraan perempuan. Sebaliknya, perempuan yang bekerja di industri terbesar di Bangladesh ini kini menghadapi masalah di dua sisi – yaitu dalam urusan rumah tangga dan pekerjaan.
Walaupun telah banyak tulisan mengenai eksploitasi dalam industri garmen, namun masih terdapat kekurangan data mengenai dampak kesehatan dan keselamatan bagi perempuan yang bekerja di sektor ini. Organisasi kami, icddr,b (International Center for Diarrhoeal Disease Research, Bangladesh/Pusat Internasional untuk Penelitian Penyakit Diare, Bangladesh), berupaya untuk mengubah keadaan ini. Dalam serangkaianpenelitian baru-baru ini, kami menyelidikipermasalahan kesehatan dan kesejahteraan – baik fisik dan emosi – yang dihadapi oleh para perempuan yang memproduksi pakaian yang tidak akan mampu mereka beli.
To continue reading, register now.
Subscribe now for unlimited access to everything PS has to offer.
The Russian state’s ideological madness and reversion to warlordism have been abetted by a religious fundamentalism that openly celebrates death in the name of achieving a god-like status. As Vladimir Putin’s propagandists are telling Russians, “Life is overrated.”
traces the religious and intellectual roots of the Kremlin’s increasingly morbid war propaganda.
It is hard to reconcile the jubilant mood of many business leaders with the uncertainty caused by the war in Ukraine. While there are some positive signs of economic recovery, a sudden escalation could severely destabilize the global economy, cause a stock market crash, and accelerate deglobalization.
warns that the Ukraine war and economic fragmentation are still jeopardizing world growth prospects.
Log in/Register
Please log in or register to continue. Registration is free and requires only your email address.
DHAKA – Selama empat dekade, industri garmen telah menghidupkan ekonomi Bangladesh dan mempekerjakan lebih banyak orang dibandingkan sektor-sektor lainnya. Perempuan, khususnya, mendapatkan manfaat dari banyaknya permintaan tenaga kerja, dan kini, mayoritas dari empat juta pekerja di industri ini adalah perempuan.
Meskipun perdagangan tekstil telah memberikan pendapatan bagi perempuan dan menantang masyarakat dengan tradisi patriarki untuk berubah, pemberdayaan ekonomi masih belum memberikan dampak besar pada kesetaraan gender dan kesejahteraan perempuan. Sebaliknya, perempuan yang bekerja di industri terbesar di Bangladesh ini kini menghadapi masalah di dua sisi – yaitu dalam urusan rumah tangga dan pekerjaan.
Walaupun telah banyak tulisan mengenai eksploitasi dalam industri garmen, namun masih terdapat kekurangan data mengenai dampak kesehatan dan keselamatan bagi perempuan yang bekerja di sektor ini. Organisasi kami, icddr,b (International Center for Diarrhoeal Disease Research, Bangladesh/Pusat Internasional untuk Penelitian Penyakit Diare, Bangladesh), berupaya untuk mengubah keadaan ini. Dalam serangkaianpenelitian baru-baru ini, kami menyelidikipermasalahan kesehatan dan kesejahteraan – baik fisik dan emosi – yang dihadapi oleh para perempuan yang memproduksi pakaian yang tidak akan mampu mereka beli.
To continue reading, register now.
Subscribe now for unlimited access to everything PS has to offer.
Subscribe
As a registered user, you can enjoy more PS content every month – for free.
Register
Already have an account? Log in