Meskipun perdagangan tekstil telah memberikan pendapatan bagi perempuan dan menantang masyarakat dengan tradisi patriarki untuk berubah, pemberdayaan ekonomi masih belum memberikan dampak besar pada kesetaraan gender dan kesejahteraan perempuan. Sebaliknya, perempuan yang bekerja di industri terbesar di Bangladesh ini kini menghadapi masalah di dua sisi – yaitu dalam urusan rumah tangga dan pekerjaan.
Walaupun telah banyak tulisan mengenai eksploitasi dalam industri garmen, namun masih terdapat kekurangan data mengenai dampak kesehatan dan keselamatan bagi perempuan yang bekerja di sektor ini. Organisasi kami, icddr,b (International Center for Diarrhoeal Disease Research, Bangladesh/Pusat Internasional untuk Penelitian Penyakit Diare, Bangladesh), berupaya untuk mengubah keadaan ini. Dalam serangkaianpenelitian baru-baru ini, kami menyelidikipermasalahan kesehatan dan kesejahteraan – baik fisik dan emosi – yang dihadapi oleh para perempuan yang memproduksi pakaian yang tidak akan mampu mereka beli.
To continue reading, register now.
Subscribe now for unlimited access to everything PS has to offer.
The banking system we take for granted is unfixable. The good news is that we no longer need to rely on any private, rent-seeking, socially destabilizing network of banks, at least not the way we have so far.
shows why the current private system is unfixable – and why we don’t need to tolerate it anymore.
Like Vladimir Putin, China's leader is so steeped in a narrative of victimhood and fearful of appearing weak that it is hard to imagine him ever leading China out of the mess he has created. He could well be remembered as the leader who squandered history's most remarkable economic success story.
about the country's increasingly worrisome trajectory, both at home and abroad.
Artificial IdiocyFrank Rumpenhorst/picture alliance via Getty Images
DHAKA – Selama empat dekade, industri garmen telah menghidupkan ekonomi Bangladesh dan mempekerjakan lebih banyak orang dibandingkan sektor-sektor lainnya. Perempuan, khususnya, mendapatkan manfaat dari banyaknya permintaan tenaga kerja, dan kini, mayoritas dari empat juta pekerja di industri ini adalah perempuan.
Meskipun perdagangan tekstil telah memberikan pendapatan bagi perempuan dan menantang masyarakat dengan tradisi patriarki untuk berubah, pemberdayaan ekonomi masih belum memberikan dampak besar pada kesetaraan gender dan kesejahteraan perempuan. Sebaliknya, perempuan yang bekerja di industri terbesar di Bangladesh ini kini menghadapi masalah di dua sisi – yaitu dalam urusan rumah tangga dan pekerjaan.
Walaupun telah banyak tulisan mengenai eksploitasi dalam industri garmen, namun masih terdapat kekurangan data mengenai dampak kesehatan dan keselamatan bagi perempuan yang bekerja di sektor ini. Organisasi kami, icddr,b (International Center for Diarrhoeal Disease Research, Bangladesh/Pusat Internasional untuk Penelitian Penyakit Diare, Bangladesh), berupaya untuk mengubah keadaan ini. Dalam serangkaianpenelitian baru-baru ini, kami menyelidikipermasalahan kesehatan dan kesejahteraan – baik fisik dan emosi – yang dihadapi oleh para perempuan yang memproduksi pakaian yang tidak akan mampu mereka beli.
To continue reading, register now.
Subscribe now for unlimited access to everything PS has to offer.
Subscribe
As a registered user, you can enjoy more PS content every month – for free.
Register
Already have an account? Log in