krishna1_EDDIE MULHOLLANDPOOLAFP via Getty Images_uk covid vaccine Eddie Mulholland/Pool/AFP via Getty Images

Pertaruhan Vaksin Inggris

LONDON – Orang Inggris sering bangga akan pencapaian yang sebenarnya patut dipertanyakan, mulai dari penarikan mundur “yang jaya” dari Dunkirk pada Perang Dunia II hingga perjanjian Brexit yang seadanya dengan Uni Eropa. Tapi, pengembangan vaksin COVID-19 di Inggris adalah sebuah pencapaian yang sebenarnya. Namun, pemerintah akan melemahkan pencapaian ini – dan juga strategi pengendalian pandemi secara umum –  dengan menunda pemberian vaksin COVID-19 dosis kedua.

Para produsen ketiga vaksin yang sejauh ini sudah disetujui di Inggris – vaksin DNA AstraZeneca/Universitas Oxford yang dikembangkan di Inggris, vaksin mRNA Pfizer/BioNTech dan Moderna – merekomendasikan pemberian vaksin dosis kedua 3-4 minggu setelah dosis pertama. Tapi pemerintah Inggris memutuskan untuk memberi jeda 12 minggu antara dosis pertama dan kedua.     

Para pendukung keputusan tersebut menyatakan bahwa  vaksin dosis pertama adalah yang paling penting dalam memberikan perlindungan awal dari penyakit, sementara vaksin dosis kedua kemungkinan lebih penting bagi durasi perlindungan tersebut. Mengingat betapa mendesaknya krisis kesehatan masyarakat ini – dan kemungkinan keterlambatan atau kekurangan pasokan di masa depan – mendistribusikan dosis yang terbatas ini secara lebih luas kini terlihat seperti sebuah keputusan yang lebih baik dibandingkan dengan hanya melindungi sebagian kecil warga saja.     

https://prosyn.org/v330qHHid