TOKYO – Seiring penyebaran pesat virus corona baru, COVID-19, di luar Tiongkok, para pekerja medis dan pembuat kebijakan di seluruh dunia berjuang untuk membendung wabah ini. Tapi, apa atau bagaimana peran pemerintah yang seharusnya dijalankan dalam situasi ini – atau, ketika terjadi bencana alam?
Pihak berwenang di Tiongkok sudah melonggarkan kebijakan moneter sebagai tanggapan terhadap wabah ini, sebuah langkah yang dapat dimengerti mengingat dampak serius virus ini terhadap sektor ekonomi penting, misalnya manufaktur dan transportasi. Tapi kebijakan moneter adalah cara tidak langsung untuk menangani gangguan nyata seperti epidemi atau bencana alam. Sebaliknya, kebijakan fiskal, lebih mungkin mendatangkan dampak langsung terhadap tantangan ekonomi yang ada.
Oleh karena itu, sejalan dengan pekerja medis, pemerintah harus memperkenalkan berbagai inisiatif dan peraturan untuk membendung epidemi COVID-19 – misalnya memastikan stok peralatan medis yang memadai dan menyediakan pesawat untuk mengevakuasi warga negara dari daerah yang terkena dampak di luar negeri.
To continue reading, register now.
Subscribe now for unlimited access to everything PS has to offer.
Rather than reducing concentrated market power through “disruption” or “creative destruction,” technological innovation historically has only added to the problem, by awarding monopolies to just one or a few dominant firms. And market forces offer no remedy to the problem; only public policy can provide that.
shows that technological change leads not to disruption, but to deeper, more enduring forms of market power.
The passing of America’s preeminent foreign-policy thinker and practitioner marks the end of an era. Throughout his long and extraordinarily influential career, Henry Kissinger built a legacy that Americans would be wise to heed in this new era of great-power politics and global disarray.
reviews the life and career of America’s preeminent foreign-policy scholar-practitioner.
Log in/Register
Please log in or register to continue. Registration is free and requires only your email address.
TOKYO – Seiring penyebaran pesat virus corona baru, COVID-19, di luar Tiongkok, para pekerja medis dan pembuat kebijakan di seluruh dunia berjuang untuk membendung wabah ini. Tapi, apa atau bagaimana peran pemerintah yang seharusnya dijalankan dalam situasi ini – atau, ketika terjadi bencana alam?
Pihak berwenang di Tiongkok sudah melonggarkan kebijakan moneter sebagai tanggapan terhadap wabah ini, sebuah langkah yang dapat dimengerti mengingat dampak serius virus ini terhadap sektor ekonomi penting, misalnya manufaktur dan transportasi. Tapi kebijakan moneter adalah cara tidak langsung untuk menangani gangguan nyata seperti epidemi atau bencana alam. Sebaliknya, kebijakan fiskal, lebih mungkin mendatangkan dampak langsung terhadap tantangan ekonomi yang ada.
Oleh karena itu, sejalan dengan pekerja medis, pemerintah harus memperkenalkan berbagai inisiatif dan peraturan untuk membendung epidemi COVID-19 – misalnya memastikan stok peralatan medis yang memadai dan menyediakan pesawat untuk mengevakuasi warga negara dari daerah yang terkena dampak di luar negeri.
To continue reading, register now.
Subscribe now for unlimited access to everything PS has to offer.
Subscribe
As a registered user, you can enjoy more PS content every month – for free.
Register
Already have an account? Log in