SEATTLE – Teknologi sering digambarkan secara berlebihan sebagai sebuah obat mujarab untuk seluruh permasalahan di dunia atau sebuah kutukan yang mendatangkan gangguan dan merugikan kelompok yang paling rentan. Namun secara historis, kedua karakterisasi tersebut tidak akurat. Mulai dari mesin uap hingga komputer, penemuan telah mentransformasikan masyarakat dengan cara yang kompleks. Namun, secara keseluruhan, teknologi selalu menciptakan lebih banyak pekerjaan dan peluang ekonomi dibandingkan yang mereka hilangkan. Tren tersebut kemungkinan akan berlanjut.
Mengapa saya sangat optimis? Karena ke mana pun saya lihat, para pemimpin memosisikan kembali perekonomian mereka untuk memastikan bahwa perubahan teknologi dan otomasi menjadi aset dibandingkan beban. Seperti pengamatan yang baru-baru ini dilakukan oleh Pathways for Prosperity Commission yang berbasis di Oxford University, dengan “optimisme dan aksi kolektif”, apa yang disebut dengan teknologi terdepan (frontier technology) dapat memberdayakan bahkan negara termiskin sekalipun.
Dalam sebagian besar sejarah modern, industrialisasi yang didorong oleh ekspor dan kekayaan sumber daya alam dipandang sebagai satu-satunya mekanisme untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di negara-negara berkembang. Namun kini, teknologi baru, dan kemampuan untuk memadukannya dengan inovasi lama, telah memberikan lebih banyak peluang ekonomi bagi.
To continue reading, register now.
Subscribe now for unlimited access to everything PS has to offer.
It is hard to reconcile the jubilant mood of many business leaders with the uncertainty caused by the war in Ukraine. While there are some positive signs of economic recovery, a sudden escalation could severely destabilize the global economy, cause a stock market crash, and accelerate deglobalization.
warns that the Ukraine war and economic fragmentation are still jeopardizing world growth prospects.
The nation that went to the gates of Moscow in World War II has become as aggressive as a cuddly cat. But with its decision to send Leopard 2 battle tanks to Ukraine, Germany's "culture of reticence," particularly with respect to Russia, may soon be a thing of the past.
examines the origins and implications of the landmark decision to send battle tanks to Ukraine.
SEATTLE – Teknologi sering digambarkan secara berlebihan sebagai sebuah obat mujarab untuk seluruh permasalahan di dunia atau sebuah kutukan yang mendatangkan gangguan dan merugikan kelompok yang paling rentan. Namun secara historis, kedua karakterisasi tersebut tidak akurat. Mulai dari mesin uap hingga komputer, penemuan telah mentransformasikan masyarakat dengan cara yang kompleks. Namun, secara keseluruhan, teknologi selalu menciptakan lebih banyak pekerjaan dan peluang ekonomi dibandingkan yang mereka hilangkan. Tren tersebut kemungkinan akan berlanjut.
Mengapa saya sangat optimis? Karena ke mana pun saya lihat, para pemimpin memosisikan kembali perekonomian mereka untuk memastikan bahwa perubahan teknologi dan otomasi menjadi aset dibandingkan beban. Seperti pengamatan yang baru-baru ini dilakukan oleh Pathways for Prosperity Commission yang berbasis di Oxford University, dengan “optimisme dan aksi kolektif”, apa yang disebut dengan teknologi terdepan (frontier technology) dapat memberdayakan bahkan negara termiskin sekalipun.
Dalam sebagian besar sejarah modern, industrialisasi yang didorong oleh ekspor dan kekayaan sumber daya alam dipandang sebagai satu-satunya mekanisme untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di negara-negara berkembang. Namun kini, teknologi baru, dan kemampuan untuk memadukannya dengan inovasi lama, telah memberikan lebih banyak peluang ekonomi bagi.
To continue reading, register now.
Subscribe now for unlimited access to everything PS has to offer.
Subscribe
As a registered user, you can enjoy more PS content every month – for free.
Register
Already have an account? Log in