lee47_Photo by Kevin FrayerGetty Images_covid tracing Kevin Frayer/Getty Images

Bahaya Big Government dalam Respons COVID di Asia

SEOUL – Asia adalah rumah bagi banyak pemerintahan yang kecil (small government) tapi efektif, yaitu negara-negara yang memiliki kebijakan yang masuk akal dan lembaga yang kuat untuk menopang stabilitas ekonomi dan pertumbuhan yang kuat. Tapi dalam krisis COVID-19 ini, banyak negara yang menerapkan intervensi makroekonomi yang besar dan menerapkan langkah-langkah yang melanggar privasi. Negara-negara ini rentan melakukan lebih banyak pelanggaran privasi lainnya.                             

Memang benar bahwa kondisi yang luar biasa juga memerlukan langkah-langkah yang luar biasa. Pandemi COVID-19 ini sudah menyebabkan resesi global terburuk dalam sejarah setelah Perang Dunia II, dan Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan perekonomian akan terkontraksi sebesar 5% pada tahun 2020 dan pemulihan ekonomi akan terjadi secara lamban setelahnya. Depresi dengan kurva berbentuk L adalah sebuah kemungkinan nyata.

Asia juga tidak terkecuali dalam hal ini. Meskipun Bank Pembangunan Asia memperkirakan bahwa PDB Tiongkok akan mengalami pertumbuhan positif sementara ekonomi India akan menyusut sebesar 9%. PDB negara-negara berkembang di Asia juga akan turun sebesar 0,7% – yang merupakan kontraksi pertama di wilayah ini sejak PD II.    

https://prosyn.org/v1VdHjrid