US President-elect Joe Biden may have promised a “return to normalcy,” but the truth is that there is no going back. The world is changing in fundamental ways, and the actions the world takes in the next few years will be critical to lay the groundwork for a sustainable, secure, and prosperous future.
For more than 25 years, Project Syndicate has been guided by a simple credo: All people deserve access to a broad range of views by the world’s foremost leaders and thinkers on the issues, events, and forces shaping their lives. At a time of unprecedented uncertainty, that mission is more important than ever – and we remain committed to fulfilling it.
But there is no doubt that we, like so many other media organizations nowadays, are under growing strain. If you are in a position to support us, please subscribe now.
As a subscriber, you will enjoy unlimited access to our On Point suite of long reads and book reviews, Say More contributor interviews, The Year Ahead magazine, the full PS archive, and much more. You will also directly support our mission of delivering the highest-quality commentary on the world's most pressing issues to as wide an audience as possible.
By helping us to build a truly open world of ideas, every PS subscriber makes a real difference. Thank you.
ADDIS ABABA – Masyarakat Afrika harus mengambil tanggung jawab atas permasalahan yang terjadi di benua kita. Kita punya semua hal yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan, mulai dari populasi yang terus bertambah – termasuk kelompok generasi muda yang berjumlah besar dan semakin terpelajar – dan kondisi yang mendukung perdagangan serta investasi. Dan kini, dengan tekad untuk mencapai era perdamaian dan kesejahteraan di Afrika, kita mempunyai platform kelembagaan yang matang yang bisa digunakan untuk menempa, mengartikulasi, menegaskan, dan mempertahankan kepentingan bersama melalui kebijakan luar negeri Afrika yang independen dan kompak.
Ketika kebijakan berpaham proteksionisme yang hanya mementingkan negara sendiri meningkat secara global, Afrika siap untuk menerapkan pasar tunggal dalam bentuk Kawasan Perdagangan Bebas Benua Afrika (AfCFTA). Pakta ini akan memberikan landasan baru bagi pertumbuhan ekonomi di benua Afrika: perkiraan Bank Dunia baru-baru ini menyatakan bahwa AfCFTA bisa meningkatkan pendapatan Afrika sebesar $450 miliar pada tahun 2035 dan mengangkat 30 juta orang keluar dari kemiskinan ekstrem. Selain itu, integrasi ekonomi yang lebih baik di benua Afrika akan menjadikan setiap negara berkepentingan dengan keamanan negara tetangganya, sehingga mendukung kepentingan yang lebih besar, yaitu perdamaian di Afrika.
Seiring dengan integrasi yang lebih baik, maka negara-negara di Afrika semakin bisa menentukan agenda pembangunan dan prioritas kebijakan luar negeri mereka sendiri. Hal ini mencerminkan sebuah perubahan besar dalam peran Afrika yang secara historis merupakan tempat perebutan pengaruh negara-negara adikuasa.
We hope you're enjoying Project Syndicate.
To continue reading, subscribe now.
Subscribe
orRegister for FREE to access two premium articles per month.
Register
Already have an account? Log in