US President-elect Joe Biden may have promised a “return to normalcy,” but the truth is that there is no going back. The world is changing in fundamental ways, and the actions the world takes in the next few years will be critical to lay the groundwork for a sustainable, secure, and prosperous future.
For more than 25 years, Project Syndicate has been guided by a simple credo: All people deserve access to a broad range of views by the world’s foremost leaders and thinkers on the issues, events, and forces shaping their lives. At a time of unprecedented uncertainty, that mission is more important than ever – and we remain committed to fulfilling it.
But there is no doubt that we, like so many other media organizations nowadays, are under growing strain. If you are in a position to support us, please subscribe now.
As a subscriber, you will enjoy unlimited access to our On Point suite of long reads and book reviews, Say More contributor interviews, The Year Ahead magazine, the full PS archive, and much more. You will also directly support our mission of delivering the highest-quality commentary on the world's most pressing issues to as wide an audience as possible.
By helping us to build a truly open world of ideas, every PS subscriber makes a real difference. Thank you.
LONDON – Dalam waktu 30 tahun ke depan, jumlah penduduk Afrika Sub-Sahara akan meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari dua miliar orang, dan perekonomiannya akan mengalami industrialisasi. Hal ini menyebabkan pembangunan di Afrika menjadi sangat penting bagi stabilitas, kesejahteraan, dan kesehatan dunia. Oleh karena itu, benua ini seharusnya mendapatkan perhatian lebih besar dari dunia internasional.
Krisis COVID-19 ini sudah menyoroti sejumlah kerentanan global, termasuk tidak terkoordinasinya respons dunia terhadap pandemi ini, ketidakmampuannya untuk mendukung negara-negara termiskin dan penduduknya dalam menangani dampak buruk perekonomian yang disebabkan oleh pandemi ini dan, tentu saja, kelemahan infrastruktur layanan kesehatan yang ada. Para pemimpin harus segera menangani kelemahan-kelemahan tersebut, beserta tantangan-tantangan global yang besar lainnya, mulai dari perubahan iklim, peningkatan kesenjangan, hingga disrupsi teknologi dan terorisme global.
Selain itu, pertanian dan sistem pangan yang lemah, terutama di benua Afrika dan daerah-daerah berpenghasilan rendah lainnya, sudah memperparah dampak dari pandemi ini. Jika tidak ditangani, kelemahan dalam sistem-sistem ini bisa memperburuk semua krisis dalam puluhan tahun mendatang.
We hope you're enjoying Project Syndicate.
To continue reading, subscribe now.
Subscribe
orRegister for FREE to access two premium articles per month.
Register
Already have an account? Log in